Kamis, 29 September 2011

Yayasan Le Morai Timor Timur

Selesai shalat Isya seperti biasa kami mengobrol, tegur sapa dan saling bercanda sebentar...Pak Tuyana, Pak Yana, P. Qohar, P.Soni saya saling bercanda...ada seseorang terus memperhatikan sambil tersenyum senyum melihat kami bercanda sedemikian akrabnya...
Kemudian P. Soni akan pamit...sambil memperkenalkan tamunya yang dari tadi memperhatikan kami semua tadi.. Namanya Hasan BAsri..pengurus yayasan mualaf tim-tim..dari tegur sapa yang sekedarnya berlanjut dengan cerita yang cukup panjang tentang perjuanganya menjaga akidah anak muslim timtim...

Penasaran ..saya coba cari di google...ternyata luar biasa kiprahnya...Alhamdulillah Ya Allah..Engkau pertemukan lagi hamba-Mu ini dengan orang-orang yang ikhlas berjuang dijalan Mu



Kontribusi yayasan ini tidak kecil. Walau fasilitasi seadanya, tapi ia mampu
menyebarkan manfaat kepada banyak orang. Yayasan Lemorai berada di garda
terdepan membina para muallaf asal Timor Timur


Timor Timur memang telah terpisah dari NKRI. Namun hal itu menyisakan persoalan
tersendiri bagi umat Islam. Sebab, banyak saudara-saudara semuslim di sana yang
hampir saja kehilangan eksistensi akibat konstelasi politik yang terjadi.
Satu-satunya cara terbaik agar akidah mereka terjaga adalah dengan berhijrah ke
berbagai daerah di Indonesia.

Karena itu pulalah di kawasan Dusun Babakan Mulya RT 01/06 Desa Gunung Manik,
Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berdiri Yayasan Lemorai
Timor Timur Indonesia. Lemorai sendiri berarti perkumpulan muallaf asal Timor
Timur.

Adalah H Hasan Basri Roberto Freitas yang menjadi pionirnya. Ketika terjadi
pemisahan provinsi Timor Timur yang kini menjadi Republik Timor Leste, ia
melihat banyak kaum Muslimin dan muallaf di sana yang berada di persimpangan
jalan. Karena itu, untuk menjaga akidah mereka, ia merasa bahwa mereka perlu
dihijrahkan ke berbagai daerah.

Jawa Barat merupakan satu daerah tujuan yang dirasa kondusif bagi pembinaan
Muslim dan muallaf Timor Timur. Selain karena banyak lembaga keislaman yang
peduli terhadap mereka, berdiri juga banyak pesantren di sana. Hasan Basri
sendiri telah banyak menyalurkan anak muallaf Timor Timur itu ke berbagai
daerah di Indonesia dan dititipkan ke berbagai pesantren. Kanwil Depag Jawa
Barat dan NU Jabar sendiri cukup memberi kemudahan kepada para mereka, setelah
mendapat rekomendasi dari MUI Timor Timur (1998).

Yayasan Lemorai resmi merjalankan aktivitasnya per 27 Desember 2000. Lembaga
ini berkembang dengan fasilitas sederhana. Tapi, itu tak menjadikan syiar
dakwah Islam surut. Dengan kondisi terbatas, pihak yayasan kini sedang
mengupayakan penyempurnaan pembangunan masjid, pembangunan asrama putra, asrama
putri dan gedung lain yang dibutuhkan guna proses pendidikan agama yang
dilakukan di sana. Gedung untuk pesantren pun dilengkapi dengan gedung buat
laboratorium komputer dan bahasa serta satu unit gedung untuk konveksi.

“Di sini ada sekitar 54 orang anak yang dididik layaknya sebuah pesantren.
Jumlahnya 35 orang putra dan 12 orang putri. Mereka tidak hanya berasal dari
Timor Timur saja. Tapi ada beberapa daerah, seperti dari NTT, Poso dan
Sulawesi,” ungkap Hasan Basri kepada Sabili beberapa waktu lalu.

Luas tanah yang dimiliki sekitar 3000 M2. Untuk masjid yang dibangun sekitar
tahun 2004-2005 seluas 7x11 meter. Ada pula Panti Asuhan Yatim Piatu Lathiful
Muhtadin serta rencananya dibangun pesantren Lemorai. Sebagai langkah, para
santri belajar di masjid. Karena itu, pembangunan asrama putra pun menjadi
sebuah kebutuhan yang mendesak.

Selama ini, pembangunan gedung tersebut hanya mengandalkan donatur perorangan.
Untuk kebutuhan sehari-hari selama sebulan dibutuhkan sekitar 7 juta rupiah.
Sementara itu, bantuan yang didapat dari para dermawan yang menyisihkan
rezekinya hanya sebesar 1,2 juta rupiah. “Kita selalu yakin dengan Allah. Allah
akan mencukupkan segala kebutuhan itu asalkan kita semua istiqamah berjuang di
jalan-Nya,” ujar Hasan, optimis.

Menurut Siyaman Abdullah, seorang pengajar di sana, ia beserta dua orang
ustadzah Timor Timur dan Sulawesi yang mengajar anak didik putri bahu-membahu
membina mereka untuk memahami Islam secara utuh. Mereka diberi pendidikan
tentang tauhid, akidah, bahasa Arab, hapalan al-Qur’an serta pelajaran Islam
lainnya.

Proses belajar-mengajar yang dijalankan memang berbeda dari yang lain. Usai
Shubuh para santri dididik untuk mampu menghapal al-Qur’an. Mereka belajar
sampai pukul 12 siang di SD dan SMP setempat. Lalu dilanjutkan pemberian materi
sampai menjelang Ashar, kemudian Maghrib sampai Isya. Mereka menerima materi
bahasa Arab atau pelajaran Islam lainnya.

“Selain itu mereka pun mengikuti ekstrakurikuler, seperti olah raga, cara
menanam sayuran serta anak-anak putra disuruh membantu pembangunan. Sementara
santri putri diperbantukan untuk menyediakan makanannya,” tambah Siyaman
Abdullah. Ia mengakui pula, anak didiknya kini ada yang telah mampu menghapal
1-2 juz al-Qur’an.

Saddam Hussein, salah seorang santri di sana menuturkan, dirinya sangat senang
dan menikmati suasana belajar di sana. Ia yang tadinya tidak paham dengan soal
keislaman dapat memahami ajaran Islam itu. “Pokoknya walau dalam kedaan
terbatas, tetapi saya pribadi ternyata mampu belajar secara baik,” ujarnya,
penuh semangat.

Yayasan Lemorai Timor Timur ini sendiri dibina langsung oleh Ustadz Aan Zuhana.
Tidak sekadar menjalankan program internal saja, Lemorai juga melakukan
berbagai kegiatan, antara lain: program baca al-Qur’an setiap Kamis malam dan
berbaur dengan warga sekitar. Bahkan setiap Sabtu malam digelar kegiatan dakwah
dan tabligh keliling di berbagai tempat dengan menghadirkan dai-dai dari luar
daerah.

Berbagai kegiatan insidentil juga turut menyemarakkan kegiatan yayasan ini.
Sekadar contoh, pelaksanaan pemotongan hewan qurban yang bekerja sama dengan
FUUI beberapa waktu lalu. Lebih-lebih menurut Hasan Basri, ada beberapa daerah
yang dekat dengan tempat tinggalnya, yaitu Haur Ngombong dan Mulia Bakti yang
dikenal rawan pemurtadan dan Kristenisasi.

Letak Lemorai kurang lebih 30 km dari Kota Bandung dan 15 km dari pusat kota
Kabupaten Sumedang. Namun, keberadaannya cukup membawa perubahan bagi kehidupan
masyarakat. Akhirnya, masyarakat sedikit demi sedikit mulai mau mempelajari
Islam secara baik dan beribadah secara benar. Bahkan, bupati atau pejabat,
seperti Kapolres Sumedang mau datang berkunjung ke sana. Padahal, hal itu
sebelumnya tidak pernah terjadi.


Amar, salah seorang tokoh muda di sana, cukup positif menanggapi kehadiran
yayasan itu. Mulanya, ia menganggap Muslim Timor Timur bersikap eksklusif.
Ternyata sangkaan itu salah besar, sebab mereka ternyata mau membaur dengan
masyarakat asli.

Meski memiliki masjid besar, namun mereka tetap melakukan shalat Jumat di
masjid Jami yang ada di daerah itu. Tidak itu saja, mereka juga bisa memberikan
kontribusi positif bagi warga. Mereka mampu membuat jalan masuk yang tadinya
hanya lorong-lorong dan membangun lapangan bola voli bagi warga.

“Paling tidak kami bisa menciptakan ukhuwah islamiyah di tempat kami. Terus
terang, mereka (Muslim Timor Timur—red) adalah orang yang baik untuk diajak
bekerja sama, terutama di saat melakukan dakwah Islam kepada masyarakat
sekitar,” tegas Amar.

Karenanya yayasan ini membutuhkan dukungan dari berbagai ormas dan lembaga
Islam yang ada. Karena, apa pun dukungan yang diberikan tentu akan diterima.
Yang tak kalah penting adalah mengupayakan agar perjuangan para muallaf Timor
Timur terlihat dan memberi kontribusi nyata bagi kemajuan Islam itu sendiri.

Yayasan Lemorai Timor Timur Indonesia hanyalah bagian kecil dari Islam itu
sendiri. Mereka patut mendapat perhatian dari siapa pun yang peduli terhadap
saudara mereka sesama Muslim. Semoga perjuangan Hasan Basri Roberto Freitas
bermanfaat bagi orang banyak. Yang tak kalah pentingnya juga adalah menjaga,
membentengi dan membina akidah Islamiyah para muslim dan muallaf Timor Timur
agar menjadi Muslim yang kaffah. Saat ini adalah waktu terbaik untuk
melakukannya.

Rabu, 28 September 2011

Metode Lain menghafal Qur'an

Bismillah Ar-Rahmaan Ar-Rahiym.
Assalaamu ‘alaykum warahmatullaahi wabarakaatuhu.
Alhamdulillah, Washshalatu wassalaamu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa ash-haabihi ajma’iyn. Ammaa ba’du.

Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy’an, banyak hadits yang menyebutkan tentang keutamaan menghapal Al-Qur’an, dan sepantasnya di hati setiap orang yang beriman memiliki keinginan yang kuat untuk menghafalkannya, dan senantiasa memiliki kecemburuan terhadap para penghafalnya, namun kecemburuan yang kami maksud bukanlah kecemburuan negatif yang menghendaki hilangnya suatu nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada saudaranya dan kemudian nikmat tersebut beralih kepadanya, bukan itu Ikhwan dan Akhwat sekalian,

akan tetapi yang kami maksud di sini adalah kecemburuan positif di mana kita pun menginginkan nikmat yang sama tanpa ada keinginan agar nikmat tersebut hilang dari saudara kita, sehingga kitapun saling berpacu bahkan saling tolong menolong dalam menggapai kebaikan tersebut.

Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy’an, sebelum kami masuk ke pembahasan metode maka terlebih dahulu kami ingin melampirkan beberapa dalil tentang keutamaan menghafal Al-Qur’an, dengan harapan ini semua akan lebih memacu kita semua untuk berusaha dan terus berusaha menghafalkan Al-Qur’an tersebut tanpa ada kata menyerah hingga KETETAPAN ALLAH datang menghampiri kita semua, Insyaa Allah, Allahu Akbar…!!!

1. Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah ‘Azza wa Jalla.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
“Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh”. (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).

2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur’an mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur’an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam :”Berapa banyak Al Quran yang telah engkau hafal, hai Fulan?” ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam kembali bertanya: “Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:”Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Pelajarilah Al Qur’an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur’an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik” (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada ‘Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).

3. Penghafal Al Qur’an akan memakai mahkota kehormatan.
Dari Abi Hurairah Radiyallahu ‘anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: :”Penghafal Al Qur’an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur’an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur’an kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur’an memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan” (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)

4. Dapat membahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghapal Al Qur’an memperoleh pahala khusus.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu ‘anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat nanti, Al Qur’an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur’an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”. Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Qur’an berkata; “saya adalah kawanmu, Al Qur’an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur’an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: “kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian di jawab, “kerana anakmu hafal Al Qur’an. “Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an” (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)

5. Akan menempati tingkatan yang tinggi di Surga Allah ‘Azza wa Jalla.
Sabda rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Sisyah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur’an. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Al Qur’an adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.

6. Penghafal Al Qur’an adalah keluarga Allah ‘Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya: “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: “Ia itu ahli Qur’an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur’an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.

7. Menjadi orang yang arif di surga Allah ‘Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam “Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu Bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; “Para pembaca Al Qur’an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga,”

8. Memperoleh penghormatan dari manusia.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam “Dari Abu Musa Al Asya’ari Radhiyallahu ‘anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Qur’an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Qur’an tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil.”

9. Hatinya terbebas dari siksa Allah ‘Azza wa Jalla.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam
” Dari Abdullah Bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu Dari Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam Baginda bersabda: ” bacalah Al Qur’an kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur’an. Sesungguhanya Al Qur’an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur’an maka hendaklah ia bergembira.”

10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam :
“Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu Dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam beliau bersabda; “yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur’an.”

11. Disayangi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu Bahawa Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam bertanya, “dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur’an?” apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu ‘alayhi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad.”

12. Dapat memberi syafa’at kepada keluarga.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu: “Barangsiapamembaca Al Qur’an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka.”

13. Merupakan bekal-bekal yang terbaik.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam:
“Dari Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda; “Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al Qur’an.

Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy’an, semoga setelah menyimak beberapa keutamaan menghafal Al Qur’an tadi antum sekalian sudah memberanikan diri untuk Bersumpah bagi diri kita masing-masing bahwa DEMI ALLAH selama kita masih diberi kesempatan dan kesehatan oleh Allah ‘Azza wa Jalla, maka selama itu pula kita akan terus berupaya untuk menghafalkan kitab termulia tersebut yakni Al Qur’an meski sedikit demi sedikit.

Baiklah Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, menghafal Al Qur’an bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan keinginan yang kuat, keistiqamahan, kesabaran, dan disertai dengan UPAYA NYATA yakni mau memulai dan terus berusaha tanpa kenal lelah apalagi kata “MENYERAH”, namun menghafal Al Qur’an juga bukanlah amalan yang mustahil untuk dikerjakan OLEH SIAPA PUN, sampai kepada kita yang memiliki seabrek kesibukan lainnya, namun perlu kami ingatkan sekali lagi, bahwa harus SABAR dan ISTIQAMAH…!

Bagaimana metode menghafal bagi orang-orang yang memiliki kesibukan…?

Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullahu jamiy’an, antum jangan berfikiran bahwa dengan metode ini antum akan menghafal Al Qur’an dalam waktu setahun atau dua tahun, tidak Ikhwan dan Akhwat sekalian, bahkan metode ini membutuhkan waktu 15 hingga 30 tahun, TERLALU LAMA…? terserah penilaian antum bagai mana, namun setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI, mungkin antum khawatir akan diwafatkan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan hafalan…? Maka kami sampaikan bahwa SETIDAKNYA KITA BISA BERBAHAGIA KARENA MENINGGAL DALAM KONDISI MEMBAWA NIAT YANG MULIA YANG DIBENARKAN OLEH AMALAN YANG TENGAH KITA LAKUKAN, dan juga antum jangan berfikiran bahwa ini adalah pekerjaan yang mudah untuk dikerjakan tanpa kesabaran, keistiqamahan, dan tindakan nyata, sebab tanpa semua itu berarti antum hanyalah BERANGAN-ANGAN…!

Syarat yang WAJIB untuk antum penuhi sebelum melaksanakan metode ini adalah:

1. Niat karena mengharap Keridhaan Allah.

2. Mampu membaca Al Qur’an dengan tartil (tajwid yang benar), atau setidaknya antum terus berusaha untuk memperbaiki kualitas bacaan Al Qur’an antum.

Berikut adalah metode yang Alhamdulillah telah kami buktikan sendiri dalam kurun waktu yang belum genap setahun ini:

1. Mulailah menghafal dari Juz 30 atau juz 29 atau juz 28, setelah itu silahkan mulai dari Juz 1 dan seterusnya.

2. Gunakan Mushaf Al Qur’an Huffadzh, yakni Al Qur’an cetakan standard international, di mana setiap juz-nya rata-rata terdiri dari +/- 10 lembar (20 halaman; di mana setiap halaman maksimal terdiri dari 15 baris), usahakan istiqamah dengan satu mushaf, tapi bukanlah alasan untuk tidak menghafal ketika suatu ketika antum lupa membawa mushaf antum, tetaplah menghafal meski dengan mushaf yang berbeda, ini hanya untuk lebih memudahkan antum dengan sebuah kebiasaan.

3. Persiapkan diri dengan mengatur 5 waktu khusus untuk menghafal dalam sehari, dan kami sangat menyarankan bahwa waktu tersebut adalah setiap antum selesai menunaikan shalat fardhu.

4. Setiap waktu tersebut, hafalkanlah 1 baris, jika hal tersebut masih terlalu berat bagi antum maka cukup hafal setengah baris saja setiap selesai shalat fadhu, dan jika setengah baris ini masih memberatkan bagi antum, maka ‘afwan karena kami hanya mampu menyarankan kepada antum PERBANYAKLAH ISTIGHFAR…!!! (Ikhwan dan Akhwan sekalian, dengan menghafal 1 baris setiap selesai shalat fardhu, berarti insyaa Allah dengan kesabaran dengan keistiqamahan, antum akan Menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 15 tahun, dan jika antum hanya sangguf menghafal setengah baris setiap waktu yang telah ditentukan tersebut, maka insyaa Allah dengan kesabaran dan keistiqamahan, maka antum akan menghafal seluruh Al Qur’an dalam waktu 30 tahun, sekedar mengingatkan bahwa setidaknya INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAPAL SAMA SEKALI).

5. Jika memungkinkan, cobalah antum mencari sahabat atau teman yang bisa ikut menghafal bersama antum, sebab hal tersebut akan lebih menguatkan bagi antum, boleh dari saudara, teman, istri, atau suami, namun jika tak ada satu pun maka sendiri juga insyaa Allah tidak mengapa, ANTUM PASTI BISA…!!!

6. Jika antum memiliki media yang memungkinkan untuk membantu antum seperti HP, MP3/MP4 Player, atau apa saja yang dilengkapi dengan fasilitas recorder & playback maka gunakanlah media tersebut, rekam suara (bacaan) antum pada media tersebut agar antum bisa mendengarnya di setiap kesempatan sebelum tiba waktu selanjutnya, kegiatan ini sebagai media muraja’ah dengan pendengaran sekaligus melatih telinga kita untuk terbiasa tidak mendengar hal-hal yang sia-sia seperti lagu dan musik.

7. Banyak-banyak berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar dimudahkan, diistiqamahkan untuk menghafal Al Qur’an, juga agar diberi usia, kesehatan, dan kesempatan untuk menyelesaikan cita-cita mulia ini.

8. Gunakan kesempatan Qiyam Al Layl sebagai waktu tambahan untuk memuraja’ah hafalan-hafalan antum.

MANAJEMEN KEGIATAN MENGHAFAL:

1. Target hafalan adalah 1 halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang sanggup untuk menghafal 1 baris setiap waktunya), atau setengah halaman terhafal dengan lancar setiap pekannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya), cara mencapainya:
- Ba’da Subuh mulai hafal 1 Baris / setengah baris (pilih salah satunya sesuai kesanggupan, kemudian istiqamah-lah!!!).
- Ba’da Dzhuhur tambah hafal 1 Baris / setengah baris.
- Ba’da Ashar tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba’da Maghrib tambah hafalan 1 Baris / setengah baris.
- Ba’da ‘Isyaa’ tidak perlu tambah hafalan, khususkan waktu ini untuk memuraja’ah (mengulang-ulang) semua hafalan yang telah di hafal hari itu, jangan lupa di antara waktu shalat fardu, manfaatkanlah media yang antum miliki untuk memuraja’ah hafalan antum melalui pendengaran.
- Lakukan hal di atas selama 4 hari berturut-turut (hingga antum menyelesaikan target antum dalam sepekan yakni 1 atau setengah halaman).

2. Dalam sepekan terdiri dari 7 hari, namun dengan metode ini insyaa Allah maksimal dalam 4 hari antum telah menyelesaikan target hafalan antum untuk sepekan, berarti masih tersisa 3 hari dalam sepekan tersebut, GUNAKANLAH 3 hari tersebut untuk memuraja’ah hafalan antum pada pekan tersebut, INGAT…!!! jangan terburu-buru untuk pindah ke hafalan selanjutnya, tetaplah istiqamah dengan target antum yakni 1 atau setengah halaman setiap pekannya.

3. Dalam sebulan, terdiri dari 4 pekan, berarti dengan metode ini antum akan menghafal 2 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya), atau 1 lembar setiap bulannya (bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya). Dari sini bisa kita ketahui bahwa dengan metode ini kita bisa menghafal 2 juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal 1 baris setiap waktunya, atau 1 Juz dalam waktu 10 bulan bagi yang menghafal setengah baris setiap waktunya, sebab 1 Juz = 10 lembar Al Qur’an, Ikhwan dan Akhwat rahiymakumullah, ini berarti dalam setahun tersebut ada waktu 2 bulan tersisa yang lagi-lagi bisa kita manfaatkan untuk KHUSUS memperlancar hafalan kita tersebut. Sekali lagi kami ingatkan, bahwa JANGAN menambah hafalan antum di waktu-waktu yang telah kita khususkan untuk muraja’ah.

KESIMPULAN DARI PENERAPAN METODE INI:

1. Jika antum menghafal 1 baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 15 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 2 JUZ”.

2. Jika antum menghafal setengah baris setiap waktunya, berarti antum akan menjadi seorang penghafal Al Qur’an dalam waktu 30 tahun, dengan kata lain “TIADA TAHUN KECUALI HAFALAN ANTUM BERTAMBAH SEBANYAK 1 JUZ”.

KELAMAAN IKHWAN DAN AKHWAT SEKALIAN…???

SEKALI LAGI… INGATLAH PESAN KAMI INI:

IKHWAN… SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI…!!!
AKHWAT… SETIDAKNYA INI MASIH LEBIH BAIK DARI PADA TIDAK HAFAL SAMA SEKALI…!!!

Jika suatu ketika antum futhur (lesuh semangat) dalam menggapai cita-cita mulia ini, maka ingatlah (bacalah) kembali hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam tentang keutamaan dan kemualiaan para penghafal Al Qur’an, dan ingatlah kedua ibu bapak antum yang pastinya ingin untuk dipakaikan Pakaian Kemuliaan beserta Mahkota kemuliaan di Akhirat kelak.

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa melindungi kita dari kefuhuran, dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hambanya yang hafal Al Qur’an, mengamalkan, dan mendakwahkannya, serta mematikan kita semua dalam kondisi dada yang menyimpan Al Qur’an beserta kemuliaannya. Aamiyn Yaa Rabbal ‘Aalamiyn.

Semoga bermanfaat, Salam dan do’aku untuk antum semua wahai saudara-saudariku seiman,

SUBHANAKALLAHUMMA WABIHAMDIKA, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAYKA

Washallallahu ‘alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa ash-haabihi ajma’iyn, wa aakhiru da’waanaa ‘anilhamdulillahi Rabbil’aalamiyn.

AKHUKUM FILLAH,
-Imam Auliya-

Makassar, Rabu Masaa’ 27 Syawwal 1431 H / 6 Oktober 2010 M.

www.markazquran.com

Metode Menghafal Qur'an 10 Menit

Metode Menghafal Al Quran 10 Menit


Perbaiki dan luruskan niat menghafal Al-Quran hanya untuk Allah SWT, perbanyak doa, jauhi jauhi maksiat, kuatkan azam (tekad) dan istiqamah dalam menghafal dan murajaah.

Pertama : 10 menit setelah shalat subuh (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 pertama
dari satu halaman.

Kedua : 10 menit setelah shalat zhuhur (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kedua dari satu
halaman.

Ketiga : 10 menit setelah shalat ashar (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 ketiga dari satu
halaman.

Keempat : 10 menit setelah shalat maghrib (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 keempat dari satu halaman.

Kelima : 10 menit setelah shalat isya (3 baris atau kira-kira 20 kata) 1/5 kelima dari satu halaman.

Keenam : Dan yang terakhir 10 menit setelah shalat witir untuk melakukan muraja’ah
(pengulangan) yang telah kamu hafal sejak subuh tadi. Dengan demikian anda telah
melalui hari ini dengan menghafal Al-Quran satu halaman penuh.

Selanjutnya luangkan waktu khusus, seperti hari jumat, untuk melakukan murajaah hafalan yang telah anda lakukan dalam satu pekan ini.
Dengan demikian atas izin Allah anda telah berhasil menuntaskan hafalan setengah juz dalam tempo 10 hari.

*Persembahan Khusus dari Yayasan Muntada Ahlil Quran (www.muntadaquran.net),