Sabtu, 27 Februari 2010

Maulid Nabi SAW..

Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan penganut islam yang beberapa mazhab..peringatan maulid Nabi SAW sering kali menjadi perdebatan...ada yang melakukan dan ada yang membid'ahkan atau mengharamkan...
..
Pada saat khotbah Jumat 26feb ini , khatib menjelaskan secara gamblang mengenai ulama-ulama mana yang melarang maulid dan Ulama-ulama mana saja yang tidak melarang..hanya karena ustadz yang menjadi khatib sepertinya tidak melarang peringatan maulid ..maka uraiannya tentu saja membeberkan fakta-fakta dan dasar-dasar yang mendukung diperbolehkannya peringatan Maulid Nabi SAW.

Malamnya...ada pengajian ..masih di mesjid yang sama..membahas maulid sedikit...yang ini rupanya tidak memperingati Maulid...bahkan salah seorang jamaah dengan keras berkata..kalau sudah tahu peringatan Maulid tidak dicontohkan oleh Nabi SAW..kenapa kita masih merayakannya...keras dan kasar memang pernyatannya..hanya sayangnya yang bersangkutan..mengajipun masih salah-salah...hmmm...

Sebenarnya dua atau tiga bulani yang lalu..Ust. Yusuf Burhanuddin pernah dengan baik menjelaskan perkara Maulid...beliau menyampaikan..bahwa perkara maulid ini memang ada yang memandangnya sebagai Fikih Ibadah dan ada yang memandangnya sebagai Fikih Muamalah..

Kalau dipandang sebagai Ibadah sudah barang tentu akan menjadi terlarang..karena pada dasarnya semua Ibadah itu terlarang kecuali jika dicontohkan...
Sedangkan kalau dipandang sebagai muamalah sudah barang tentu hukumnya boleh ...karena semau muamalah itu mubah kecuali yang dilarang...Beliau sendiri mengatakan bahwa beliau tanpa mengurangi rasa hormat pada yang merayakan..memilih untuk lebih berhati-hati dengan tidak merayakannya....

Saya sendiri..memandangnya masih dalam fikih Muamalah..artinya bagi saya mau merayakan atau tidak yang lebih penting adalah menjalankan apa yang diajarkan oleh Rasul SAW..kalau diajak merayakan saya ikut tapi kalau kebetulan tidak bisa merayakan tidak menjadi masalah buat saya...

Yang bermasalah buat saya: "ketika yang tidak merayakan merasa lebih baik dari yang merayakan atau yang merayakan merasa lebih baik dari yang tidak..kemudian salah satu saling cela..dan ahirnya silaturahmi terputus....

Tidak ada komentar: