Selasa, 30 Desember 2008

Hasan Nasrallah Kecam Keras Para Pemimpin Mesir

Hasan Nasrallah Kecam Keras Para Pemimpin Mesir
ImagePemimpin Hizbullah di Lebanon Hasan Nasrallah, mengecam keras para pemimpin Mesir, dan menghimbau warga negara itu agar memberontak.


  Nasrallah juga mengimbau mereka memaksa aparat berwenang di Mesir membuka perbatasannya dengan Jalur Gaza serta menghentikan blokade yang diterapkan Israel.

Syaikh Nasrallah menunjukkan persamaan antara perang Israel terhadap Hisbullah di Libanon dua tahun lalu dan perang di Gaza sekarang ini dengan mengatakan bahwa perlawanan Palestina pada akhirnya akan menjadi masalah yang paling penting.

Seperti dilaporkan oleh wartawan BBC, Maddi Abdelhadi, isi pidato pemimpin Hisbullah itu kritis terhadap kekeliruan ideologi dan politik di Timur Tengah.

Dari semua negara Arab, Mesir adalah yang paling rentan terhadap dampak perang di Gaza mengandung potensi untuk menimbulkan ketidak-stabilan.

Pertama, secara georafis, ajang pertempuran dekat sekali dengan negara itu , sementara sebagian besar rakyat Mesir sangat bersimpati kepada warga Pelestina.

Mereka menganggap Israel sebagai agresor.

Juga banyak yang marah pada pemerintah mereka sendiri karena tidak mau mengakhiri blokade terhadap Gaza dengan membuka perbatasannya dengan wilayah tersebut.

Tekanan untuk berbuat demikian akan bertambah keras karena serangan Israel berlanjut terus. Kairo sekarang sudah membuka tempat penyeberangan di Rafah, tetapi hanya untuk menerima korban yang luka-luka.

Pemimpin Hizbullah menuduh pucuk pimpinan di Mesir bekerjasama dengan Israel dalam serangan itu.

Tuduhan Syaikh Nasrallah ini akan bergema di kalangan rakyat yang benci dan marah bukan hanya di Mesir melainkan juga di seluruh kawasan tersebut.

Campur tangan Syaikh Nasralla ini menyoroti perpecahan yang lebih besar di Timur Tengah antara negara-negara Arab yang ingin mencapai penyelesaian melalui perundingan dengan Israel dan pihak berhaluan keras yang pantang berkompromi seperti Hizbullah dan Hamas, yang didukung oleh Iran dan Suriah.

Yang menjadi masalah bagi negara-negara moderat dan pro-Barat seperti Mesir, Arab Saudi dan Yordania , adalah kenyataan bahwa rakyat di masing-masing negara tersebut pada umumnya bersimpati pada idiologi serta pernyataan-pernyataan Hamas dan Hizbullah

www.sabili.co.id

Tidak ada komentar: